Harap Tunggu ....

Change Color

Potensi desa memiliki arti segala sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang terdapat dan tersimpan di desa. Tentunya sumber daya tersebut bisa dimanfaatkan untuk kelangsungan dan perkembangan desa. Sama halnya dengan potensi yang dimiliki oleh Desa Cermee, selain dikenal dengan produk pertaniannya berupa jagung dan padi, di Desa Cermee juga banyak tersebar perkebunan singkong.

Melihat dari maraknya tanaman singkong yang dibudidayakan oleh masyarakat sekitar, ide cemerlang datang dari salah satu pemuda asal Desa Cermee yakni Ari Sihabul Fudhula’i, dengan jeli ia memanfaatkan potensi lokal daun singkong menjadi produk yang bernilai rupiah dengan cara mengeolahnya  menjadi bakso atau lebih dikenal dengan Bakso Berdasi (Berbahan Daun Singkong).      

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 255 berkesempatan melakukan wawancara singkat kepada Ari. Menurut keterangannya bahwa usaha ini dimulai tahun 2017 dan pemasaran awalnya hanya mencakup warga setempat. Latar belakang dari terciptanya produk ini selain dari dominasi perkebunan singkong yang melimpah adalah masyarakat sekitar tidak mengetahui manfaat dan gizi yang terkandung dalam daun singkong, sehingga dari sini Ari berkeinginan menjadikan bakso yang kaya serat dan antioksida ini menjadi produk unggulan yang dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar, khususnya warga Desa Cermee.

Secara fisik tidak ada perbedaan yang mencolok antara Bakso Berdasi dengan bakso pada umumnya, hanya saja Bakso Berdasi milik Ari ini lebih sehat dan kaya manfaat untuk tubuh. Berkat keuletan dan kemauan yang besar dari ownernya, Bakso Berdasi ini pernah mendapat penghargaan sebagai juara dua dalam Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Jember tahun 2019, di bidang pertanian.

Setahun setelah prestasi itu tepatnya tahun 2020, Ari selaku pemilik Bakso Berdasi menyatakan menutup sementara usaha yang sudah dirintisnya selama 3 tahun terakhir. Alasan utama adalah produknya tidak dapat bersaing dipasaran, meskipun beberapa kali ia sempat mensosialisasikan produk ini kepada masyarakat tentang manfaat yan     g terkandung didalam bakso berdasi. Kedua adalah rendahnya pengetahuan tentang pengemasan yang baik, sehingga menyebabkan produknya kurang bertahan lama jika dilakukan pengiriman luar kota. Terlepas dari itu, masih ada keinginan besar Ari agar produknya ini dapat kembali diproduksi dan tentunya dengan inovasi terbaru dan dukungan dari sponsor.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN UMD 255 berinisiatif untuk menghidupkan kembali UMKM ini karena potensinya menjanjikan. Program ini dimulai dengan menghubungi pemilik usaha alias Mas Ari dan berkoordinasi mengenai profil dan permasalahan yang dialami. Dari hasil koordinasi ini kelompok KKN UMD 255 berusaha memberi solusi yakni melalui pendampingan BMC (Business Model Canvas), cara menghitung modal dan laba, serta pengemasan ­frozen food sehingga makanan yang diolah menjadi lebih awet. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan dapat membantu usaha Bakso Berdasi ini menjadi lebih besar dari sebelumnya.

Ada pertanyaan silahkan hubungi kami

Hubungi Kami di 082298991286